Proses Atomisasi Gas
Dalam beberapa tahun terakhir, karena meningkatnya permintaan akan bubuk logam di pasaran, keramik yang terbuat dari boron nitrida menjadi semakin populer untuk digunakan dalam atomisasi logam cair.
Atomisasi adalah proses mengubah suatu bahan yang padat atau cair menjadi gas bebasnya. Proses ini umumnya digunakan dalam industri logam cair untuk membuat serbuk logam halus dari bahan seperti aluminium, besi, baja tahan karat, dan paduan super.
Proses atomisasi logam cair dapat dipecah menjadi tiga tahap berbeda.
Pertama, Anda perlu menuangkan logam cair melalui nosel yang terbuat dari Boron Nitride (BN).
Setelah itu, aliran air atau gas bertekanan tinggi harus digunakan untuk menyebarkan logam cair.
Last but not least, kumpulkan bubuk logam berkualitas tinggi yang telah mengendap di dasar, dan gunakan untuk pencetakan 3D dan industri penting lainnya.
Atomisasi dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk melalui penggunaan air dan gas.
1. Atomisasi Air
Atomisasi air sering digunakan untuk membuat serbuk logam, terutama untuk logam yang terbuat dari besi. Ini bertanggung jawab atas antara 60 dan 70 persen produksi global bubuk besi. Atomisasi air juga dapat digunakan untuk membuat bubuk tembaga, nikel, baja tahan karat, dan magnet lunak dalam jumlah besar.
Atomisasi air menjadi lebih populer di industri metalurgi serbuk karena harganya lebih murah daripada beberapa metode lainnya. Dibandingkan dengan bahan gas dan jet lainnya, ia menggunakan lebih sedikit energi untuk bekerja dan memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Namun, ketika berhadapan dengan logam dan paduan reaktif, atomisasi air tidak efektif. Ini menghasilkan penciptaan atomisasi gas serta metode atomisasi lainnya.
2. Atomisasi Gas
Atomisasi gas berbeda dari atomisasi air dalam beberapa cara. Dalam proses pemisahan logam cair, atomisasi air menggunakan pancaran air, sedangkan atomisasi gas menggunakan gas berkecepatan tinggi. Sementara tekanan medium memiliki pengaruh yang signifikan terhadap atomisasi air, faktor ini tidak berperan dalam atomisasi gas. Proses atomisasi gas juga dapat digunakan pada variasi material yang lebih luas. Atomisasi gas banyak digunakan dalam metalurgi serbuk paduan seng, aluminium, dan tembaga. Ini karena keinginan fitur yang telah dibahas di atas.
Dalam proses atomisasi, persyaratan nosel adalah sebagai berikut:
Ada berbagai macam peralatan yang tersedia untuk digunakan dalam proses atomisasi. Untuk memulai, baik lingkungan bertekanan sangat rendah atau lingkungan dengan vakum tinggi harus ada. Selain itu, bahan jet seperti air atau gas mutlak diperlukan. Yang terpenting, proses atomisasi tidak dapat berjalan lancar tanpa nozel yang dirancang dengan baik. Nosel yang rusak atau tersumbat dapat mengganggu proses produksi bubuk, sehingga memiliki nozel yang dirancang dengan baik sangatlah penting. Oleh karena itu, nozzle perlu memenuhi persyaratan tersebut di atas.
Kekerasan Tinggi: Untuk mencegah retakan pada nosel yang digunakan dalam proses atomisasi, bahan yang digunakan harus memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.
Stabilitas Kejutan Termal Tinggi: Bahan yang kuat digunakan untuk memastikan bahwa produk akan terus berfungsi dengan sempurna bahkan saat terkena suhu tinggi.
Properti apa yang menjadikan Boron Nitride bahan yang ideal untuk nosel atomisasi logam?
Boron Nitrida, Silikon Karbida, dan Zirkonia adalah tiga komponen yang membentuk material komposit keramik BN khusus kami. Karena kekerasan dan stabilitasnya yang ekstrim, bahan ini sangat ideal untuk digunakan dalam industri yang berhubungan dengan logam cair. Berikut adalah sifat-sifatnya yang luar biasa:
Kekuatan luar biasa
Kinerja termal yang baik
Mudah dikerjakan
Lebih sedikit penyumbatan di alat penyemprot
Sebagai kesimpulan, keramik Boron Nitrida memiliki kekuatan luar biasa dan kinerja termal yang sangat stabil, menjadikannya pilihan ideal untuk membuat nosel yang digunakan dalam atomisasi logam cair.